- Get link
- X
- Other Apps
Menstruasi merupakan tanda bagi perempuan yang sudah mengalami pubertas. Setiap orang mengalami menstruasi pertama atau disebut sebagai menarche pada umur yang berbeda- beda yang normalnya pada umur 11-15 tahun. Mulainya siklus menstruasi ini dipicu oleh aktif nya hormon GnRH (Gonadotropin releasing hormone) dari hipotalamus yang memicu pengeluaran hormon Folikel stimulating hormone (FSH) dan Luneteizing hormone (LH) dari hipofisis anterior. Dimana pada masa kanak" hormon GnRH ini tidak di sekresi.
Durasi siklus rata- rata menstruasi sekitar 28 hari. Pada sebagian perempuan ada yang hanya 20 hari atau selama 45 hari. Biasanya adanya gangguan pada siklus menstruasi kerap hubungannya dengan kesuburan dari wanita tersebut.
Siklum menstruasi dibagi menjadi 3 fase:
- Fase Folikular
Selama beberapa hari di awal siklus menstruasi, kadar hormon FSH dan LH dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis meningkat, dengan kadar FSH lebih tinggi dan lebih awal beberapa hari dari LH. Hormon FSH ini memicu pertumbuhan 6-12 folikel primer setiap bulannya, dimana efeknya adalah memicu perkembangan/proliferasi dari sel granulosa yang nantinya akan membentuk 2 lapisan yaitu teka interna dan teka eksterna. Teka interna di bagian dalam memiliki fungsi untuk mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Teka eksterna yang berada di bagian luar berfungsi sebagai kapsul untuk folikel tersebut. Setelah tahap proliferasi tersebut, sel granulosa ini menghasilkan sejenis cairan folikular yang berisikan hormon estrogen dengan konsentrasi tinggi dan kumpulan cairan tersebut membentruk anthrum. Lalu folikel bertumbuh lagi menjadi folikel matang/ Folikel De Graff. Pada tahap ini estrogen yang dihasilkan menyebabkan penebalan pada dinding endomentrium.
Ketika pertumbuhan folikel tersebut sudah seminggu atau lebih tetapi belum ovulasi, salah satu folikel mulai tumbuh melebihi yang lain. Sisa 5-11 folikel lain yang sedang tumbuh mengalami atresia (involusi) menjadi atretik yang disebabkan karena estrogen yang terdpat pada folikel yang tumbuh paling cepat itu menekan pengeluaran hormon FSH dari kelenjar hipofisis. Oleh karena itu, hanya satu buah folikel yang siap dibuahi.
- Fase Ovulasi
Pada sekitar hari ke 14 siklus menstruasi terjadi ovulasi yang disebabkan karena adanya LH Surge / kenaikan LH drastis. Dinding luar folikel menonjol dan membengkak sehigga terbentuk daerah kecil pada bagian kapsul yang disebut stigma. Ini terjadi karena da 2 peristiwa
1. Teka eksterna/kapsul melepaskan enzim proteolitik dari lisosom yang mengakibatkan larutnya dinding folikel dan melemah dan membuat degenerasi stigma
2. Terjadi pembentukan cepat pembuluh darah dalam folikel dan pada saat sama mengeluarkan hormon prostaglandin (menyebabkan vasodilatasi) disekresi dalam jaringan folikular sehingga tjd pembengkakan.
Kira kira 30 menit setelahnya cairan folikel keluar dari stigma tersebut yang makin lama makin besar robekan tersebut sehingga membawa ovum yang diselubungi oleh massa yang terdiri dari beberapa ribu sel granulosa, disebut corona radiata.
LH Surge terjadi karena kecepatan sekresinya meningkat 6-10 kali lipat dan mencapai puncak sebelum 16 jam ovulasi. LH ini memiliki fungsi khusus yaitu mengubah sel granulosa dan sel teka untuk menghasilkan hormon progesteron.
- Fase Luteal
Setelah ovulasi, sel granulosa dan teka interna yang tersisa berubah menjadi sel lutein. Folikel de graf berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan progesteron. Fungsi progesteron disini adalah untuk mempertahankan ketebalan dinding endomentrium yang dibentuk oleh estrogen saat fase folikular. Tebalnya dinding endomentrium ini berguna untuk implantasi ketika sel ovum dibuahi oleh sel sperma. Setelah 7-8 hari setelah ovulasi, ketika tidak dibuahi maka korpus luteum akan berinvolusi dan dalam waktu 12 hari akan menjadi korpus albikan yang akan digantikan oleh jaringan ikat dan akan diserap. Pada saat involusi korpus luteum, esrogen dan peogesteron di sekresi dalam jumlah lebih sedikit yang mempunya efek umpan balik terhadap kecepatan sekresi FSH dan LH yang rendak dan juga sel lutein mengeluarkan hormon inhibin seperti yang terdapat pada sel sertoli di testis laki- laki sehingga terjadinya penghambatan dalam pengeluaran hormon FSH dari hipofisis. Hilangnya hormon ini menyebabkan involusi korpus luteum. Kadar progesteron yang turun akan menyebabkan luruhnya dinding endomentrium karena hilangnya fungsi hormon tersebut sehingga terjadi fase menstruasi
Singkatnya, diawal setelah fase menstruasi yang terjadi pada hari 1-5 akan terjadi peningkatan hormon FSH yang menyebabkan pematangan folikel menjadi folikel de graff dan estrogen merangsang penebalan endomentrium, pada hari ke- 14 akan terjadi LH surge yang menyebabkan ovulasi dan mengubah folikel de graf menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron untuk mempertahankan dinding endomentrium. Ketika tidak dibuahi korpus luteum akan mengalami involusi menjadi korpus albikans, yang dimana berarti progesteron menurun sehingga fungsi nya untuk mempertahankan dinding endomentrium juga turun yang menyebabkan luruhnya dinding tersebut.
anthrum
fase luteal
fase proliferasi
folikel
folikel de graff
FSH
involusi
kesuburan
LH
LH surge
mens
ovulasi
pubertas
Siklus menstruasi
- Get link
- X
- Other Apps


Comments
Post a Comment